Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Memang Membiarkannya Melakukan ‘Itu’  (3)



Aku Memang Membiarkannya Melakukan ‘Itu’  (3)

0Karena perintah dari Tang Yu, tim khusus dari Shengyuan berusaha untuk melumpuhkan Perusahaan Pei dengan keji hari demi hari.     
0

Hanya dalam kurun waktu setengah bulan, Pei Qiqi kehilangan banyak berat badan. Pinggangnya juga menjadi jauh lebih kurus. Mata besarnya tampak semakin menonjol di wajahnya yang seukuran telapak tangan. Dia bahkan terlihat seperti kucing menggemaskan yang membuat orang lain merasa kasihan.     

Dia tidur selama kurang dari 6 jam setiap harinya, sedangkan sisa waktunya dia habiskan untuk mengunjungi berbagai klien, tetapi selalu ditolak lagi dan lagi.     

Shengyuan sudah akan mengakuisisi Perusahaan Pei. Siapa yang masih berani melakukan bisnis kerja sama dengan Perusahaan Pei?     

Ketika Tang Xin bertemu Pei Qiqi untuk kedua kalinya, dia juga tertegun dan meraih tangan Pei Qiqi. "Qiqi, mengapa berat badanmu turun begitu banyak?"     

Mereka duduk di sofa, sementara Tang Yu duduk di depan jendela kaca besar di depan piano, sedang memainkan sebuah lagu menggunakan piano tersebut.     

Perhatian Pei Qiqi teralihkan begitu dia mendengar lagu itu, 'Untuk Alice'.     

Tang Xin menarik kembali pandangannya, mengerutkan bibir mungilnya dan berkata dengan tidak puas, "Qiqi, lihatlah, rambutmu tidak terlalu gelap dan berkilau seperti dulu lagi."      

Tang Yu tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya.     

Pei Qiqi meraba rambutnya, lalu hanya menjawabnya dengan gumaman, "Hmm."     

Bibir kecil Tang Xin menekan menjadi garis lurus. "Dan lagi… lihatlah, pinggangmu ini sangat tipis, tetapi pantatmu tidak melengkung. Selain itu, dadamu juga tidak sebesar dulu lagi!"     

Tidak melengkung? Apakah tidak besar lagi?     

Tang Yu menutup penutup piano. Dia menoleh dan memandang ke arah Pei Qiqi dengan tatapan membara.     

Dari atas sampai bawah, dapat terlihat dengan sangat jelas.     

Semuanya semakin kecil!     

Haruskah dia menyuruh Qingcheng untuk bergerak sedikit rileks agar Pei Qiqi memiliki waktu untuk menjaga tubuhnya agar lebih berisi?      

Tuan Tang mengulurkan tangan untuk menyentuh dagunya. Dia sedang berpikir serius.     

Karena ini akan mempengaruhi tekstur pegangan dan kepuasannya….     

Dia menyukai perawakan tubuh Pei Qiqi yang sintal dan penuh. Meskipun tidak bisa dikatakan terlalu montok, namun itu sangat pas baginya. Ukurannya tepat sekali untuk dia kuasai hanya dengan satu tangan.     

Apalagi sampai tidak begitu melengkung…     

Saat melakukannya dari belakang, tekanan visual sangat penting bagi seorang pria!     

Dia memperhatikan dalam diam. Setelah waktu yang lama, Pei Qiqi pun merasakan tatapannya, dan melihat ke sisi Tang Yu.     

Kemudian, Pei Qiqi menekan bibirnya dan tidak mengatakan apa pun.     

Dia melihat hasrat yang terpendam di dalam mata Tang Yu.     

Tang Xin melihat ke sisi Pei Qiqi, lalu beralih ke sisi sana. Dia merasa cukup aneh…     

Sepertinya ada yang salah di antara kakaknya dan Qiqi. Padahal waktu itu mereka tidur bersama, dan bahkan dia melihat sendiri bahwa Qiqi tidak berbusana. Namun, ketika Qiqi datang ke sini hari ini, Qiqi bersikap sangat dingin kepada kakaknya, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.     

Tang Xin memperhatikannya lekat-lekat. Dia merasa cemas dalam hati.     

Tapi Qiqi tampak sangat tenang. Dia bahkan membuatkan beberapa makanan ringan untuk Tang Xin, dan dia juga tidak terlihat marah.     

Tang Xin makan dengan gembira sambil memandangi Pei Qiqi. Di dalam hatinya, dia selalu merasa seperti putri kecil kesayangan.     

"Qiqi, hari ini adalah hari Sabtu. Maukah kamu menginap di sini?" Tang Xin sudah selesai memakan sekantung makanan ringan seperti tikus kecil. Dia bertanya sambil menjilati jari-jarinya.     

"Yah, sayangnya aku ada acara perjamuan makan malam hari ini," ujar Pei Qiqi dengan suara yang sangat lembut. Dia mengulurkan tangan dan membelai kepala kecil Tang Xin.     

Tang Xin merasa kecewa, kemudian menatapnya dengan memelas. "Qiqi, tidak bisakah kamu menolak untuk menghadirinya?"     

"Situasi perusahaan tidak terlalu baik akhir-akhir ini, apalagi kami sedang ditekan oleh perusahaan lain yang berniat jahat!" Pei Qiqi tersenyum. Dia sengaja mengatakan itu agar Tang Yu mendengarnya.     

Tuan Tang akhirnya menarik kembali pikirannya yang dipenuhi dengan fantasi liar mengenai tubuh Pei Qiqi. Dia membuka penutup piano dan mulai memainkan piano, lalu berkata dengan suara rendah, "Pei Qiqi, kamu juga bisa meminta bantuanku."     

Pei Qiqi tidak merespon apa pun. Namun Tang Xin yang malah berlari menghampiri Tang Yu, dan memeluk lengannya. Dia berkata dengan lembut, "Kak, bantu Qiqi, ya!"     

Tang Yu melanjutkan permainan pianonya, tetapi juga menjawab permintaan Tang Xin, "Qiqi-mu mungkin tidak memerlukannya!"     

"Tidak mungkin… mana mungkin begitu!" Tang Xin bahkan lebih cemas daripada Pei Qiqi. Dia menoleh dan mengedipkan matanya sebagai isyarat kepada Pei Qiqi. "Qiqi, cepat katakan apa yang kamu butuhkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.